Rabu, 25 November 2015

farmakologi



MAKALAH FARMAKOLOGI I
ANTIARITMIA



  
OLEH :
ANCU SUGIANTO
PO : 713251141053
II B
JURUSAN FARMAS
 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES          MAKASSAR
2015


BAB
ISI
A.    PENGERTIAN
Aritmia jantung adalah masalah yang sering terjadi dalam praktik klinis, yang timbul hingga 25% dari pasien yang diobati dengan digitalis, 50% dari pasien-pasien yang dianestesi, dan lebiuh dari 80% pasien dengan infarktus miokardium akut. Beberapa aritmia dapat memicu ganguan irama jantng yang lebih serius atau bahkan gangguan irama yang mematikan misalnya, depolarisasi ventrikuler premature yang dini dapat memicu timbulnya fibrilasi ventrikuler. Pada pasien tersebut obat antiaritmia diduga dapat menyelamatkan kehidupan. Sebaliknya resiko penggunaan obat aritmia dan khuisusnya kenyataan bahwa obat tersebut (secara paradoksal) dapt memicu timbulnya aritmia yang lebih fatal pada beberapa pasien telah menyebabkan peninjauan kembali resiko manfaat relative penggunanya.
            Aritmia disebabkan karena aktivitas pacu jantung yang abnormal atau penyebaran impuls abnormal. Jadi, pengobatan aritmia bertujuan mengurangi aktivitas pacu jantung ektopik dan memperbaiki hantaran atau pada sirkuit reentry yang membandel ke pergerakan melingkar yang melumpuhkan.
             
Sebagian besar aritmia terjadi karena abrasi pembentukan impuls (otomatisitas yang abnormal) atau dari konduksi impuls yang mempunyai kelainan.
B.     PATOSIOLOGI
1.      Aritmia Supraventrikular
§  Fibrilasi Atrium atau Flutter Atrium
Fibrilasi atrium dikarakterisasi dengan kecepatan yang ekstrim (400 sampai 600 denyut/menit) dan terjadi ketidakteraturan aktivasi atrium. Selain itu, pada fibrilasi atrium juga terjadi kehilangan kontraksi atrium, dan impuls supraventrikular masuk ke sistem konduksi atrioventrikular (AV) pada berbagai tingkatan, yang menyebabkan aktivasi ventrikular tak teratur dan ketidakteraturan denyut (120 sampai 180 denyut/menit).
Flutter atrium dikarakterisasi oleh aktivasi atrium yang ceepat (270 – 330 denyut atrium/menit) namun teratur. Respon ventrikular umumnya memiliki pola biasa dan denyutnya 300 denyut/menit. Aritmia tersebut tidak sesering fibrilasi atrium, tetapi memiliki faktor penyebab, konsekuensi, dan terapi obat yang sama.
Mekanisme utama fibrilasi atrium dan fluter atrium adalah reentry, umumnya berhubungan dengan penyakit jantung organik yang menyebabkan distensi atrium (misal : iskemia atau infrak, penyakit jantung hipertensif, gangguan katup jantung). Gangguan lain yang berhubungan adalah embolus pulmonari akut dan penyakit paru-paru kronik hasilnya merupakan hipertensi pulmonar dan cor pulmonale serta tingginya tonus adrenergik, seperti tirotoksikosis, reaksi putus obat dari alkohol, sepsis, aktivitas fisik berlebihan.
§  Takikardia Supraventrikular Paroksismal yang disebabkan Reentry
Takikardia Supraventrikular Parosimal (PSVT) muncul karena mekanisme reentrant termasuk aritmia yang disebabkan oleh reentry nodus AV, reentry yang melibatkan jalur AV anomali, reentry nodus sinoatrium (SA), dan reentry intra-atrium.
§  Takikardia Atrium Otomatik
Takikardia atrium otomatik seperti takikardia atrium multifokal tampaknya berasal dari fokus supraventrikular yang memiliki sifat otomatik meningkat. Beberapa penyakit pulmonar menjadi penyebab gangguan pada 60 sampai 80% penderita
ekgsegGambar :






POTENSIAL  AKSI
Na+Gambar :







1.1               Patofisiologi  Aritmia  
Aritmia Karena Gangguan Pembentukan Impuls
a.       Automatisitas Normal Berubah bisa terjadi pada SA, AV dan His Purkinye
b.      Pembentukan Impuls Abnormal yang dpt dibagi 2 :
1.      Automatisitas abnormal
EKG       terjadinya depolarisasi diastolik spontan pada nilai   Vm yang lebih (+).




1.2               Penatalaksanaan
1.      yang efektif pada aritmia supraventrikular ( biasa tjd pd atrium or nodus AV )
ex : adenosin i.v ; verapamil & digoksin
2.      Obat yang efektif pada aritmia ventrikular
                 ex: likodain i.v
3.      Obat yang efektif pada keduanya
ex: amiodaron, sotalol, kinidin, disopiramid dan flekainid.
4.      Aritmia yang berhubungan dengan kondisi stress diobati dgn  beta bloker.
Penanganan lain :
                        Implantasi   Pacemaker
C.    SINUS BRADIKARDI
a.       Keluhan
1. Biasanya asymptomatic
2. Nyeri dada
3. Pusing sampai sinkop
b.      Sign
denyut jantung 35-50 kali / menit.

c.       Terapi umum :
1. Oksigen 2-3 l / menit.
2. Obat :
- Sulfas atropin 0,5 – 1 mg iv tiap 40 menit.
- Isoprenalin sebagai alternatif
d.      Implan pacemaker.
D.    PENGERTIAN ANTIARITMIA
Obat antiaritma adalah oabat yang dapat menormalkan jantung (irama jantung). Antiaritmia adalah obat yang digunakan untuk memperlambat detak jangtung yang terlalu cepat dan juga dapat mengubah irama jantung tidak normal menjadi normal dan teratur.
Penyakit yang dapat di sembuhkan dari obat antiaritma :
Adapun penyakit yang dapat di sembuhkan dari obat antiaritma salah satunya adalah penyakit jantung atau ganguan pada ritme jantung terutama ketidakaturan pada detak jantung, meliputi kondisi yang disebabkan ketidaknormalan laju, keteraturan, atau urutan aktivasi jantung.
Penyakit ini desebabkan oleh Sebagian besar aritmia terjadi karena abrasi pembentukan impuls (otomatisitas yang abnormal) atau dari konduksi impuls yang mempunyai kelainan.
1.      Otomatisitas yang abnormal :
nodus SA menunjukan kecepatan depolarisasi fase 4 tercepat dan karena itu, memperlihatkan pengeluaran arus dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan yang terjadi pada sel-sel pacemeker sebagai otomataisitas. Karena itu, nodus SA menetapkan gerakan kontraksi myocard, dan pecemeker laten didepolarisasi oleh impuls-impuls yang datang dari nodus SA. Tetapi, jika sisi jantung selain dari nodus SA menunjukan otomatisasi tempat itupun dapat menghasilkan stimuli yang kompetitif, sehingga terjadi aritmia. Otomatisasi abnormal dapat juga terjadi jika sel-sel myocard rusak misalnya karena hipoksia atau gangguan keseimbangan kalium. Sel-sel ini dapat sebagai depolarisasi tetap serjadilama diastole dan karena itu, dapat mencapai nilai ambang letusan lebih awal daripada sel normal. Loncatan otomatik abnormal dapat terjadi.
2.      Efek obat pada otomatisitas :
sebagian     besar    obat-obat antiaritmia menekan otomatisitas (1) dengan mengurangi kecuraman depolarisasi Fase 4 (diastolik) dan/atau (2) meningkatkan nilai ambang lepasan terhadap voltse negatif yang lebihh            rendah. Obat-obat ini menyebabkan penurunan loncatan frekuensi, suatu efek       yang lebih nyata pada sel-sel pada pacemeker yang ektopik daripada sel-sel normal.
3.      Abnormalitas pada konduksi impuls :
impuls-impuls dari pusat-pusat pacemeker yang lebih tinggi biasanya berjalan ke bawah saluran yang membagi menjadi dua cabang untuk mengaktifkan seluruh permukaan ventrikel. Suatu fenomena yang disebut reentry dapat terjadi jika blokade satu arah disebabkan oleh kerusakan myocard atau periode refrakter yang terpanjang menimbulkan saluran konduksi yang abnormal. Reentry adalah penyebab paling sering untuk aritmia dan dapat terjadi pada segala tingkat sistem konduksi jantung.
4.      Efek obat-obat pada kelainan konduksi :
obat-obat antiaritmia menghambat reentry dengan memperlambat konduksi atau meningkatkan periode refrakter yang diperlukan untuk mengubah hambatan tidak searah menjadi blok dua arah.
Klasifikasi dari obat Antiaritma
Obat-obat Antiaritma Spesifik  :
Obat antiaritmia telah lama dibagi atas empat golongan        yang berbeda atas dasar mekanisme kerjanya. Golongan I terdiri atas penghambat saluran natrium, semuanya memiliki sifat seperti anestesi lokal. Golongan I sering dibagi menjadi sub bagian tergantung pada kelangsungan kerja potensial; Golongan IA memperpanjang, IB memperpendek, dan IC tidak mempunyai efek atau dapat meningkatkan sedikit berlangsungnya kerja potensial. Obat yang mengurangi aktivitas adrenalin merupakan Golongan II. Golongan III terdiri atas obat yang memperpanjang periode refrakter efektif oleh suatu mekanisme berbeda daripada hambatan saluran natrium.
Obat Penghambat Saluran Natrium (golongan I)
1.      Kuinidin (golongan IA)
Kuinidin merupakan obat paling umum yang digunakan secara oral sebagai antiaritmia di Amerika Serikat. Kuinidin menekan kecepatan pacu jantung serta menekan konduksi dan ekstabilitas terutama pada jaringan yang mengalami depolarisasi. Kuinidin bersifat penghambat adrenoseptor alfa yang dapat menyebabkan atau meningkatkan refleks nodus sinoatrial. Efek ini lebih menonjol setelah pemberian intravena. Biasanya diberikan peroral dan segera diserap oleh saluran cerna. Digunakan pada hamper segala bentuk aritmia.
http://yhoccongdong.com/Documents/1239_quinidin-thuoc-chong-loan-nhip-tim.jpgContoh obat :


http://www.clinicalpharmacology.com/apps/images/structures/001/quinidin.gif



2.      Prokainamid (golongan IA)
Efek elektrofisiologik prokainamid sama seperti kuinidin. Obat ini mungkin kurang efektif pada penekanan aktivitas pacu ektopik yang abnormal tetapi lebih efektif pada penghambatan saluran natrium pada sel yang mengalami depolarisasi. Prokainamid mempunyai sifat penghambat ganglion. Dengan konsetrasi teraupeutik, efek pembuluh darah perifernya kurang menonjol daripada dengan kuinidin. Prokainamid aman diberiakan intravena dan intamuskular serta diabsorbsi baik melalui oral dengan 75% keberadaan bilogik sistemik. 
CLK1380C001.pngProcainamid-tablet.jpgContoh obat :





3.      Disopiramid (golongan IA)
disopiramida.jpgDisopiramid fosfat erat hubungannya dengan isopropamid, obat yang telah lama digunakan dengan sifat antimuskariniknya. Efek antimuskarinik terhadap jantung bahkan lebih jelas daripada kuinidin. Karenannya, obat yang memperlambat hantaran atrioventrikular harus diberikan bersama-sama dengan disopiramid pada pengobatan kepak serambi atau fibrilasi atrium.
Contoh obat :
ritmodan-100mg-capsule----.png


                 
4.      Amiodaron (golongan I,II,II, dan IV)
Amiodaron_1.pngSangat efektif terhadap bermacam-macam aritmia, tetapi efek samping yang menonjol dan sifat farmakokinetik yang tidak biasa menyebabkan penggunaannya dibatasi di Amerika Serikat.
Amiodarone.jpgContoh obat :
     


Amiodaron_200mg_Tbl.jpg






5.      Tokainid dan Meksiletin (golongan IB)
Tokainid & Meksiletin adalah turunan lidokain yang tahan terhadap metabolisme hati pada lintasan pertama. Karena itu dapat digunakan melalui oral. Kedua obat menyebabkan efek samping neurologik, termasuk tremor, penglihatan kabur, dan letargik.

http://www.mn.com.tr/tr/products/i/pimg_menefloks.jpghttp://www.ganfyd.org/images/a/a0/Mexiletine.pngContoh obat :  Meksiletin






6.      Flekainid (golongan IC)
http://www.lekarenstm.sk/adc_image.php?adc=BC91A412-D127-44F6-ADEC-B81083105CF6&photo=qu0sa50Flekainid adalah penghambat saluran natrium yang kuat terutama digunakan untuk pengobatan aritmia ventricular. Flekainid dipakai sebagai cadangan mutakhir untuk pasien takiaritmia ventricular yang berat dengan resiko rasio manfaat lebih menguntungkan.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/25/Flecainide_structure.svg/220px-Flecainide_structure.svg.pngContoh obat :









Obat-obat Penghambat Adrenoseptor Beta (golongan II)
Propanolol dan obat sejenisnya mempunyai sifat antiaritmia karena kemampuannya sebagai penghambat reseptor beta dan efek terhadap membrane secara langsung.
Obat-obat yang memperpanjang periode refrakter efektif dengan memperpanjang aksi potensi (golongan II) :
1.      Bretilium
http://images.ddccdn.com/img/mol/DB01158.mol.t.jpgObat ini mempengaruhi pelepasan ketekolamin saraf tetapi juga mempunyai sifat sebagai antiaritmia secara langsung. Bretilium memperpanjang masa kerja potensial ventrikel (bukan atrium) dan efektif terhadap periode refrakter. Jadi, bretilium dapat mengubah pemendekan masa kerja potensial yang disebabkan oleh iskemik. Efek samping utama adalah hipotensi ortostatik. Mual dan muntah dapat terjadi setelah pemberian intravena bolus bretilium. Bretilium hanya digunakan untuk keadaan gawat darurat.
http://www.hexal-elements.de/sandoz_ca/2/images/products/1650_bretylium.pngContoh obat :









2.      Sotalol
Adalah penghambat kerja beta nonselektif yang juga memperpanjang masa kerja potensial dan merupakan obat antiaritmia yang efektif.
http://patentimages.storage.googleapis.com/US6281246B2/US06281246-20010828-C00001.pngContoh obat :
http://www.emessalabs.com/files/products/sotalol-80-sotalol-hcl-20-tabs..jpghttp://www.emessalabs.com/files/products/sotalol-120-20-tabs.jpg




http://www.emessalabs.com/files/products/%D8%B3%D9%88%D8%AA%D8%A7%D9%84%D9%88%D9%84160.jpg

                                




3.       Verapamil                   
         Mengahmbat saluran kalsium baik yang aktif maupun yang tidak aktif. Jadi, efeknya lebih jelas pada jaringan yang sering terangsang, yang berpolarisasi kurang lengkap pada keadaan istirahat, dan aktivitasnya hanya  tergantung pada aliran kalsium, seperti nodus sinoatrial dan atrioventrikular.


http://www.hexal-elements.de/sandoz_ca/2/images/products/8960_v_verapamil_hcl_2_5mg-240x240.pnghttp://images.rxlist.com/images/rxlist/verapsr1.gifContoh obat :

http://www.kaefproduk.com/pic/VERAPAMIL-376.jpg





                         

4.       Diltiazem dan Bepridil
         Obat ini tampak sama manfaatnya dengan verapamil pada penanggulangan aritmia supraventrikular, termasuk control kecepatan pada fibrilasi atrium.
http://www.newdruginfo.com/pharmacopeia/usp28/v28230/uspnf/pub/images/v28230/g-275.gifhttps://www.medicinescomplete.com/mc/martindale/2009/c64706-54-3.pngContoh obat : Bepridil HCL                                                           Diltiazem HCL


http://www.ecured.cu/images/thumb/0/02/Foto_de_Dialtalzenm.JPG/260px-Foto_de_Dialtalzenm.JPG


                    


Berbagai Macam Obat-obat Antiaritmia :
1.      Adenosin
       Adalah nukleosid yang berada di seluruh tubuh secara alamiah. Adenosine menyebabkan muka merah pada kira-kira 20% pasien dan pernapasan singkat atau dada seperti terbakar lebih dari 10%.
http://www.lifemedical.se/Bilder/Adenosin_3flaskor_2_96.jpghttp://www.chemieonline.de/campus/mdm/coffein/Adenosin.gifContoh obat :






Adenosin merupakan nukleosida purin yang terbentuk dari pemecahan adenosin trifosfat (ATP). ATP merupakan sumber energi utama dari sel untuk sistem transpor dan banyak enzim. Kebanyakan ATP diubah menjadi ADP, yang akan dihidrolisis lebih jauh menjadi AMP. Banyak ADP dan AMP di refosforilasi dalam mitokondria dengan menggunakan enzim dengan bantuan oksigen. Jika banyak ATP yang dihidrolisis dan tidak terlalu banyak oksigen, maka beberapa AMP akan diubah menjadi adenosin menggunakan enzim.
2.       Magnesium
          biasanya digunakan untuk pasien aritmia yang disebabkan oleh digitalis yang mengalami hipomagnesemia, infuse magnesium telah ditemukan mempunyai efek antiaritmia pada beberapa pasien yang mempunyai kadar magnesium normal.

http://www.tanglewoodwellness.com/resources/magnesium.jpg?timestamp=1381940262928http://c4.q-assets.com/images/products/p/ano/ano-211_1z.jpgContoh yang mengandung magnesium :




                             
3.       Kalium
Efeknya dapat disimpulkan :
Ø  Kerja depolarisasi potensial istirahat
Ø  https://rieztywulandari.files.wordpress.com/2010/05/200px-sorbato_de_potassio-2d1.pngKerja potensial membrane yang menstabilkan
Contoh obat :
https://farmasisberbagi.files.wordpress.com/2014/01/kalium.gif


                                                                                                  

Prinsip Penggunaan Klinik Obat-obta Antiaritmia :
          Kemungkinan pengobatan dengan berbagai obat menjadi efektif tergantung pada hubungan antara dosis obat yang dibutuhkan guna menghasilkan efek terapi yang diinginkan dan dosis obat yang berhubungan dengan toksisitas. Manfaat pengobatan antiaritmia sebenarnya secara relative sukar dibuktikan. Berbagai ketentuan penting yang harus dibuat sebelum memulai pengobatan berbagai antiaritmia : Berbagai factor yang menyebabkan aritmia harus disingkirkan.
          Diagnosa aritmia harus dibuktikan dengan tegas. Penting untuk membuktikan dasar yang dapat dipercaya lalu menilai keuntungan berbagai penanggulangan pengaruh aritmia.
Hanya dengan identifikasi irama jantung yang abnormal tidak selalu butuh pengobatan aritmia.


















0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda